Pages

Monday 28 March 2016

Mencari Makanan Halal di Jepang, Sulitkah?

Salah satu hal yang menjadi kekhawatiran rekan-rekan muslim saat akan mengunjungi Jepang adalah status kehalalan makanan di Negeri Sakura tersebut. Wajar sih, karena dalam kuliner Jepang terdapat cukup banyak hal yang dapat membuat santapan yang disajikan menjadi tidak halal, misalnya keberadaan produk-produk berikut:
·        Daging babi, berikut produk turunannya (sosis, makanan kaleng, dll.)
·        Daging hewan --selain belalang, ikan, dan seafood-- yang disembelih tidak sesuai ketentuan halal
·        Sake, arak, atau alkohol lain yang digunakan dalam pengolahan makanan (bisa jadi dagingnya halal tapi kemudian diolah secara tidak halal)
·        Minyak babi (Umumnya digunakan sebagai bumbu pada masakan, juga pada produk instan. Pastikan cek dulu komposisi makanan instan yang hendak dibeli, saya juga akhirnya gak jadi beli ramen cup padahal kepengen. *curcol*)
·        Emulsifier atau shortening berbahan dasar tidak halal (Umumnya terdapat dalam produk kue, cake, dan sejenisnya --contohnya baumkuchen dan jajanan wafer yang ada bonus Idolm@ster card! *curcol lagi*--
·        In short, mulai dari makanan restoran, vending machine, sampai jajanan di minimarket pun dapat mengandung resiko tidak halal
Baumkuchen yang tidak jadi dibeli T_T

Tapiii, jangan lantas patah semangat juga.. karena saat ini kehalalan makanan sudah menjadi concern di Jepang sana. Hal tersebut tercermin dengan mulai maraknya restoran dan gerai makanan halal di sana. Informasi mengenai produk halal di Jepang juga cukup banyak beredar, misalnya situs http://www.halalmedia.jp. Situs ini mulai aktif dari 31 Desember 2013 *kemudian nyesek karena tahun 2013 lalu saya ke Jepang dari tanggal 16-21 Desember*. Saat itu memang informasi tentang produk halal di Jepang tidak terlalu banyak (atau sayanya aja yang males nyari, haha).
Terus, dulu gimana dong makannya?